Passive & Active Voice: Fokus pada Pelaku atau Penderita
Halo, sobat Manyan! Pernah nggak kamu membaca dua kalimat ini dalam bahasa Inggris?
The chef cooked the meal.
The meal was cooked by the chef.
Sepintas kedua kalimat ini sama bahkan juga punya arti yang hampir sama, tapi fokusnya berbeda. Nah, di sinilah pentingnya memahami active voice dan passive voice dalam bahasa Inggris! Untuk itu yuk ulik lebih dalam bersama apa bedanya dan kapan digunakan, serta bagaimana membuat dan mengubahnya. Artikel ini juga akan membahas contoh-contoh dan tips agar kamu makin percaya diri menggunakan kedua bentuk kalimat ini.
Apa itu Active Voice ?
Active voice adalah struktur kalimat yang memusatkan perhatian pada pelaku aksi (subjek/doer)—yaitu orang, hewan, atau benda yang melakukan sesuatu terhadap objek. Dalam kalimat aktif, subjek menempati posisi penting di awal kalimat dan jelas melakukan aksi terhadap objeknya. Lalu bagaimana karakteristik kalimat Active Voice ? Simak berikut dan pahami yahhh…
Struktur: Subject (pelaku) + Verb (kata kerja) + Object (penerima aksi)
Fokus pada Pelaku: Kita tahu dengan pasti siapa yang melakukan tindakan dalam kalimat tersebut.
Kalimat Lebih Langsung dan Jelas: Kebanyakan komunikasi sehari-hari, instruksi, atau cerita menggunakan kalimat aktif karena lebih mudah dipahami dan tidak bertele-tele. berikut adalah contoh penggunaan Active Voice beserta penjelasannya.
- The teacher explains the lesson.
Siapa yang melakukan aksi? The teacher (gurunya).
Apa aksinya? Explains (menjelaskan).
Apa objeknya? The lesson (materi pelajaran). - My father washes the car every week.
Subjeknya adalah my father, dia yang secara aktif melakukan aksi washes (mencuci), dan the car adalah objek yang menerima aksi. - The dog chased the cat.
Dalam contoh ini, the dog bertindak sebagai pelaku yang melakukan aksi chased (mengejar), dan the cat adalah objek yang menerima akibatnya.
Lalu, Kapan Menggunakan Active Voice?
- Ketika ingin memfokuskan pembaca pada siapa pelaku utamanya.
- Ketika pelaku aksi penting untuk disebutkan.
- Ketika ingin membuat kalimat lebih singkat, lugas, dan mudah dipahami.
- Hampir semua cerita, dialog, berita, dan instruksi lebih enak dibaca jika memakai active voice.
Apa itu Pasif Voice (Kalimat Pasif)
Passive voice adalah struktur kalimat di mana fokusnya beralih ke penerima aksi (receiver/penderita), bukan pelaku aksi. Subjek dalam kalimat pasif adalah penerima aksi dari kata kerja, sementara pelaku bisa disebutkan (dengan “by ...”) atau bahkan dihilangkan jika tidak relevan. Karakteristik kalimat Pasif Voide adalah sebagai berikut :
Struktur: Subject (receiver) + To be (is/am/are/was/were/dll.) + Past Participle (V3) + (by + pelaku/agent) [opsional]
Fokus pada Penerima Aksi: Hal terpenting adalah siapa/apa yang menerima aksi tersebut.
Pelaku Bisa Diabaikan: Pelaku aksi (agent) hanya disebutkan jika memang penting, dan sering dihilangkan jika tidak perlu diketahui, berikut contoh-contoh penggunaan kalimat pasif voice :
- The lesson is explained by the teacher.
Apa yang dijadikan subjek? The lesson (materi pelajaran)—bukan gurunya.
Aksinya? Is explained (dijelaskan).
Siapa pelakunya? By the teacher (oleh guru) Di sini, yang ingin ditekankan adalah the lesson (materi pelajaran), bukan gurunya. - The car is washed every week by my father.
Fokus utama kalimat: the car (mobil). Kita ingin memberitahu bahwa mobil tersebut dicuci setiap minggu, siapa pencucinya tidak terlalu penting, bisa disebutkan di akhir atau dihilangkan. - The cat was chased by the dog.
Tekanan utama pada the cat (kucing), bahwa ia menerima aksi “dikejar”. Pelaku aksi “the dog” bisa disebutkan atau diabaikan. - The window was broken.
Pada kalimat ini, kita tidak tahu (atau tidak ingin menyebutkan) siapa pelaku aksi. Yang penting adalah jendelanya sudah pecah.
Lalu, Kapan kita Menggunakan Passive Voice?
- Ketika pelaku aksi tidak diketahui, tidak penting, atau sengaja dirahasiakan, The letter was sent yesterday. (Tidak tahu atau tidak peduli siapa pengirimnya)
- Saat ingin memfokuskan pembaca pada hasil, proses, atau penerima aksi, bukan pada pelakunya. English is spoken in many countries. (Fokus pada bahasa Inggris, bukan pada siapa yang berbicara)
- Sering dipakai di laporan ilmiah, pengumuman, berita, dan penulisan formal, The vaccine was discovered in 1921.
Kita bisa mengenali ciri-ciri pada kalimat pasif seperti, Selalu menggunakan “to be” (am, is, are, was, were, dll.) + V3. Kemudian Objek pada kalimat aktif menjadi subjek pada kalimat pasif. Lalu, Passive voice bisa dipakai di semua tenses (present, past, future, dll.), asalkan struktur to be-nya sesuai waktu.
Kesimpulan Active Voide dan Passive Voice adalah active voice fokus pada siapa melakukan apa (pelaku → aksi → objek). sedangkan Passive Voice apa yang dikenai aksi oleh siapa (penerima aksi → di-aksi-kan → (oleh pelaku)). Mengerti perbedaan dan penggunaan active vs. passive voice akan membuat tulisan dan bicaramu dalam bahasa Inggris lebih bervariasi, jelas, dan profesional.Teruslah latihan mengubah kalimat aktif ke pasif, dan biasakan membaca agar kamu bisa mengenali kedua bentuk kalimat ini secara alami!